Thursday, January 31, 2013

FIRST UNITARIAN CHURCH DAN EXETER LIBRARY

First Unitarian Church - Louis I. Khan

Sketsa konsep Kahn diawali pada bagian tengah yang dipilih sebagai bagian inti gereja yang dikelilingi area untuk sirkulasi yang mencerminkan keteduhan dari kepercayaan dalam perkumpulan Unitarian. Disekelilingnya terdapat ruang-ruang kelas dari sekolah gereja, Kahn mengatakan bahwa sekolah tersebut menjadi didnding yang mengelilingi inti bangunan gereja tersebut.

Ciri rancangan Kahn yang berupa komposisi balok - balok vertikal dinding, berdenah bentuk U terlihat pada bangunan ini. Karena bangunan ini tidak bertingkat, maka komposisinya tidak menjulang ke atas, tetapi melebar ke samping. Interior gereja ini lebih ramai karena lebih banyak blok - blok yang dikombinasikan dengan bentuk vertikal huruf U. Materialnya yang menggunakan bahan beton expose semakin menonjolkan ciri khas Louis Kahn yang lebih suka memperlihatkan keaslian pada setiap rancangannya.


Exeter Library - Louis I. Khan

Elemen-elemen Philips Exeter Library dibangun dengan citra dan ketahanan bangunan yang mencerminkan monumen dari kejayaan sejarah perpustakaan di Philips Exeter Academy. Dalam citra kemegahan bangunan, tradisi klasik dari inti organisasi ruang terdapat pada ruang baca yang merupakan central hall yang dikelilingi balkon yang berupa ruang belajar kecil ruangan ini secara diagonal bersatu melalui lingkaran besar yang terbuka pada dinding interior sebagai area tengah.

Berbentuk agak berbeda dengan karyanya yang lain, sisi - sisi luar bukan merupakan komposisi blok - blok atau dinding bagian dari silindris tetapi rata seperti gedung pada umumnya. Gedung perpustakaan ini berdenah segi empat bujur sangkar berlantai empat. Sisi luarnya merupakan susunan  monoton atau merata dari bukaan jendela, dikombinasikan dengan bidang - bidang balustrade lebih kecil, berderet putih rata kontras dengan material dinding dari bahan bata expose.

Untuk menyerasikan dengan tradisi kampus, eksteriornya berupa pengulangan bata, secara luas menampilkan tempat dimana beban buku menumpu, keempat sudut yang dipotong untuk artikulasi kerumitan bentuk segiempat dari eksterior bangunan. Pencahayaan dalam ruang belajar diterangi oleh cahaya dari jendela diatas level mata pembaca dan jendela yang lebih kecil setinggi level mata yang memperlihatkan view ke kampus atau dapat ditutup untuk memperoleh privasi dan konsentrasi. Terdapat persamaan perpustakaan ini dengan Kimbell museum. Kedua bangunan tersebut dianggap sebagai dasar fakta dan kemajuan arsitektur.

No comments:

Post a Comment