Tuesday, January 22, 2013

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN ARSITEKTUR BRUTALISME

Brutalisme adalah gaya arsitektural yang berkembang dari pergerakan arsitektural dan berkembang mulai dari tahun 1950an sampai 1970an. Brutalisme  merupakan kata saduran dari bahasa perancis yaitu beton brut yang artinya beton kasar, merupakan gaya yang dikarakterisasi dengan semen kasar yang ditonjolkan dan sering kali menampakkan tekstur bentukan kayu tempatnya dituangkan, dan desain-desain balok besar.

Arsitektur Modern awal  dapat dikategorikan sebagai Arsitektur Brutalisme. Batas antara brutalisme dan modernisme tidak terlalu jelas terlihat karena bangunan beton sudah begitu memasyarakat dan selalu mengalami perubahan mulai dari aspek spektrum gaya modern. Brutalisme secara umum dianggap sebagai warisan karya arsitek Le Corbusier, yang berpengalaman dalam berbagai karya desain beton dan yang mempelopori pembangunan highrise block housing yang memiliki pengaruh luar biasa dan dipengaruhi oleh gaya awal bangunan Unite d’ Habitation . Arsitek berkebangsaan Amerika Paul Rudolph mendesain beberapa bangunan terkenal dengan bercirikan gaya brutalis, sebagian bahkan begitu khas dengan gaya tersebut.

Brutalisme memperoleh momentum besar di Inggris sepanjang pertengahan abad 20,ketika komunitas yang tertekan secara ekonomi melihat konstruksi yang tidak mahal dan metode-metode desain berbiaya murah untuk perumahan, pusat-pusat perbelanjaan dan bangunan-bangunan pemerintah. Dikombinasikan dengan keinginan-keinginan sosial dibalik perumahan brutalis ‘ jalan raya di angkasa’seperti Unite karya Corbusier,brutalisme diangkat sebagai pilihan positif untuk perumahan modern perkotaan yang maju. Namun pada prakteknya, banyak bangunan-bangunan yang kekurangan fitur-fitur pelayanan umum  seperti pandangan Corbusier, dan berkembang kedalam bentuk bangunan sempit , rumah-rumah petak sarang kejahatan. Beberapa bangunan semacam itu perlu puluhan tahun untuk berkembang menjadi komunitas yang positif. Dinginnya semen yang kasar menghilangkan daya tariknya dibawah langit utara yang lembab dan kelabu, dan bahan seperti benteng yang digembar gemborkan anti perusakan segera terbukti rawan terhadap gravity.

Desain-desain brutalist juga sering dikritik karena tidak nyaman dilihat. Panduan ke London terbitan fodor yang terbaru menyebutkan struktur rumah kantor sebagai’ berat dan membosankan’. Karena gayanya,khususnya yang dari semen dituang itu cenderung murah untuk dibangun dan dipertahankan (tetapi sangat sulit untuk dimodifikasi). Akan tetapi,pada kasus Trelick tower,desainnya telah terbukti baik untuk penyewa maupun pemilik yang menetap.Seiring waktu banyak struktur – struktur brutalis yang kemudian dianggap sebagai landmark oleh komunitas mereka karena keunikan dan tampilan yang menyolok. Tahun tahun terakhir ini kenangan buruk tentang bangunan brutalis telah memacu keinginan untuk pemusnahannya agar memberi jalan pada bangunan yang lebih baru, pada stuktur komunitas yang lebih berorientasi tradisional. Meskipun lahir pergerakan modernis, dan kesuksesan beberapa dari  gaya ini, lebih banyak telah dihancurkan.

Ciri bangunan Brutalisme:

Kriteria pengelompokan aliran Brutalisme berdasarkan pada bentuknya secara keseluruhan dan tidak berdasarkan sistem konstruksinya.
Ciri-ciri bangunan beraliran brutalisme adalah sebagai berikut
1.    Memiliki bentuk yang aneh, dan menyimpang dari kaidah-kaidah atau bentuk-bentuk  pada masa sebelumnya.
2.    Menggunakan sistem konstruksi  beton exposed  dengan permukaan bidang kasar yang dihasilkan  oleh perancah kasar atau sengaja dikasarkan setelah perancahnya di buka.
3.    Struktur brutalis biasanya berat dan tidak ada proses pelapisan dengan lapisan pasir halus sebagai bahan penutup akhir.
4.    Bentuk arsitektur cenderung pada sifat-sifat kasar dan kaku serta pertentangan antara satu sama lain.
5.    Menggunakan desain yang memadukan antara kehalusan beton dan tekstur-tekstur keras dalam bentuk aslinya.
6.    Dapat tersusun dari material lain, seperti batu bata dan kaca yang dapat memberikan   kontribusi dalam pembentukan block-like effect seperti halnya semen pada aliran brutalisme awal.

Tokoh dalam arsitektur Brutalisme
    Antara lain ;
1.    Le Corbusier dengan karyanya Kapel Notre Dame Ronchamp Perancis dan Unite d’ Habitation
2.    Michael Kopsa dengan karyanya Brantford City Hall
3.    Ludwig Mies van der Rohe
4.    Paul Rudolph dengan karyanya berupa bangunan Yale School of Art and Architecture
5.    Erno Goldfinger
6.    Peter dan Alison Smithson
7.    Sir Denys Lasdun
8.    Louis Kahn
9.    John Andrews
10.    I.M Pei dan Tadao Ando dengan karyanya Museum Everson, karya Tange dan Mayekawa.
11.    F. Boukobza dengan karyanya Le Brasilia
12.    Patrick Hodgkinson dengan karyanya Brunswick Centre
13.    Pohl, Roberts and Boggie dengan karyanya Buffalo City Court
14.    Tadao Ando
15.    Mihajlo Mitrovic dengan karyanya Genex Tower
16.    A. M. Kinney dengan karyanya Crosley Tower
17.    Datuk Kington Loo dengan karyanya Dewan Turku Canselor
18.    Lawrence Halprin dengan karyanya Freeway Park
19.    Freerks, Sperl, dan Flynn dengan karyanya Front Hi-Rise
20.    Orase Ginsbern
21.    Moshe Safdie dengan karyanya Habitat 67
22.    Dennis Crompton, Warren Chalk, dan Ron Herron dengan karyanya Hayward Gallery
23.    Edwards Madigan Torzillo dan Briggs dengan karyanya High Court Building
24.    Sir Basil Spence dengan karyanya Home Office Building
25.    Charles F. Murphy dengan karyanya J. Edgar Hoover Building
26.    Charles Correa dengan karyanya Kanchanjunga Apartments
27.    Chamberlin, Powell, dan Bon dengan karyanya Lauderdale Tower
28.    Blair McDonald dengan karyanya Moore Office Building
29.    Jhon M. Johansen dengan karyanya Mummers Theatre
30.    Emery  Roth dengan karyanya Pan Am Building
31.    Ivor Smith dan Jack Lynn dengan karyanya Park Hill
32.    Fred Turley dengan karyanya Thomas Rees Memorial
33.    Walter Netsch dengan karyanya Regenstein Library
34.    Ralph RaspĆ³n dengan karyanya Riverside Plaza Buildings
35.    A. S. Mathers dan E. J. Haldenby dengan karyanya John P. Robarts Research Library
36.    Kallman, McKinnell, dan Knowles dengan karyanya Boston City Hall

No comments:

Post a Comment