Sunday, February 3, 2013

SISTEM AIR BERSIH

Dalam merancang sebuah bangunan tingkat tinggi tidak hanya perlu memikirkan desain, struktural, sistem konstruksi saja, tapi kita perlu memikirkan dan merancang sistem utilitas apa saja yang akan diterapkan pada bangunan tersebut. Jaringan utilitas terdiri dari beberapa jaringan, antara lain : jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan fire protection, jaringan  air bersih, jaringan air kotor, jaringan pembuangan sampah, jaringan penangkal petir, jaringan ac dan jaringan transfortasi vertikal.

Perencanaan jaringan utilitas tergantung dari fungsi bangunan tersebut. Untuk bangunan tingkat tinggi seperti perkantoran, perhotelan, ruymah sakit, dan bangunan tingkat tinggi lainnya biasanya menggunakan seluruh jaringan utilitas yang ada. Jaringan air bersih merupakan salah satu jaringan utilitas yang sangat penting untuk direncanakan untuk bangunan tingkat tinggi karena penghuninya memerlukan pengadaan atau penyaluran air dingin, panas ataupun air es dan memiliki sistem pendistribusian yang cukup komplek karena harus mampu mendistribusikan air untuk lantai –lantai atas. Air adalah benda cair yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” air pada dasarnya dipandang dari kebutuhannya dapat dibagi menjadi dua yaitu air bersih dan air kotor.

Air bersih merupakan air jernih dan sehat ( tidak kotor ) yang dapat dikomsunsi dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” (Hal : 6) Syarat-syarat fisik air  minum adalah:

a.    Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa

b.    Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajat celcius

c.    Memenuhi syarat kesehatan

Kebutuhan Air Bersih

Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” (Hal : 8) Kebutuhan air bersih dalam bangunan dipergunakan untuk memenuhi yang dipergunakan kepentingan penghuninya ataukeperluan-keperluan lain yang berkaitan dengaan fasilitas bangunan tersebut. Kebutuhan air yang mendasar dibagi sebagai berikut:

1.    keperluan-keperluan :

-    untuk minum, memasak/dimasak

-    untuk keperluan mandi, buang air kecil dan air besar

-    untuk mencuci : cuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan cuci perlengkapan, serta

-    untuk proses, seperti industri.

2.    kebutuhan yang sifatnya sirkulasi : air panas, water cooling/AC, dan kolam renang, air mancur/taman.

3.    kebutuhan yang sifatnya tetap : air untuk hidran, dan air untuk sprinkler.

4.    kebutuhan air cadangan yang sifatnyaberkurang karena penguapan.

Kebutuhan air untuk  bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya. Untuk mendapatkan jumlah yang besar digunakan sumur pompa dalam (deep well) dengan jumlah debit yang tinggi.

Besar kebutuhan air, khususnya untuk kebutuhan manusia, dihitung rata-rata per-orang per-hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk kegiatan manusia tersebut.

Sistem pendistribusian air bersih antara lain :

1.    Untuk Bangunan 1 lantai

Sistem sambungan langsung dengan PDAM

Sistem penyediaan air dengan sambungan langsung dengan PDAM merupakan sistem penyediaan yang mudah, karena penyaluran air berasal dari penyambungan pipa-pipa besar dalam tanah yang sudah disediakan oleh PDAM dengan pipa-pipa kecil yang dipasang pada tempat-tempat yang ada pada bangunan.

2.  Untuk Bangunan berlantai banyak

a.    Sistem up pipe, yaitu sistem pendistribusian air bersih yang dipompa naik ke lantai atas. Adapun jenis pendistribusian dengan sistem up pipe adalah:

-Sistem distribusi tangki tekan

Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa dan dialirkan  ke tangki bawah (resevoir ), kemudian untuk mengalirkan air ke lantai-lantai atas pada bangunan bertingkat, air dipompa keatas dengan bantuan tangki tekan.

-Sistem distribusi tanpa reservoir bawah

Sistem ini memiliki sistem pengaliran yang sama dengan sistem distribusii tangki tekan, hanya saja pada sistem ini air yang diperlukan tidak ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah atau (resevoir bawah).

Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa langsung dari sumber air   (PAM atau sumur) kemudian air  dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan pada bangunan, untuk lantai bawah dapat dialirkan tanpa melewati pompa sedangkan pendistribusian air untuk lantai atas menggunakan pompa.

b.    Sistem Down pipe, yaitu sistem pendistribusian air bersih dari tempat penampungan ( tangki ) air yang diletakkan pada atap bangunan, kemudian air didistribusikan turun menuju lantai-lantai bangunan melalui pipa. Adapun jenis pendistribusian dengan sistem up pipe adalah

-Sistem tangki atas, adalah sistem pendistribusian air menggunakan tangki atas sebagai penampung air yang dipompa dari sumber air untuk didistribusikan kelantai-lantai bangunan. Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa naik menggunakan pompa dan diteruskan pada tangki  di atas bangunan.  Kemudian dari tangki, air dialirkan ketempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan sistem gravitasi/ diturunkan secara langsung.

No comments:

Post a Comment