Friday, February 8, 2013

TRICORN CENTER

Tricorn Centre

Tricorn Centre merupakan bangunan gaya brutalisme yang terkenal yang terdiri dari pusat perbelanjaan, komplek apartemen, club malam dan komplek tempat parker di Portshmouth, Hampshire UK. Dirancang oleh Owen Luder (arsitek yang terkenal pada tahun 1960an) Pada tahun 1980 bangunan ini telah dilupakan karena dipilih sebagai tiga bangunan terburuk UK. Penghancuran Tricorn dimulai pada 24 Maret 2004 dan berakhir kurang lebih 9 bulan. Dibuka pada tahun 1966 Tricorn Centre merupakan usaha untuk menghidupkan kembali Portsmouth. Pembangunan ini menghabiskan biaya 2 juta poundsterling dari dewan kota. Diharapkan bahwa premi atau angsuran toko yang akan menempati pusat. Tapi sebagai pusatnya tidak dihubungkan ke Portsmouth Town Centre. Toko ini tidak pernah pindah apartemennya, tidak pernah ditempati karena bermasalah dengan kondisi hidup yang sesak, pemanas yang rusak dan kelembaban yang parah atau berbahaya. Apartemen ini ditutup pada tahun 1979. Sebelum tahun 1980an pusat (Tricorn centre) berkembang dan terus berkembang, dan klub pada malam hari berkembang menjadi Kassino. Toko-toko secara perlahan ditinggalkan hingga akhirnya ditutup pada Maret 2002. Dewan Kota Portsmouth  merundingkan pembongkaran Tricorn Centre ini untuk beberapa tahun. Bagaimanapun desain kawasan taman parkir yang unik sangat berguna bagi kota, dapat menampung 400 parkir mobil, dihancurkan baru-baru ini. Taman parkir ini menjadi lokasi dari banyak orang usah bunuh diri, menjadi bangunan diantara bangunan umum lainnya yang masih diakses diselatan pantai. Banyak usaha untuk mendaftarkan bangunan sebagai karya arsitektur terbaik diantara arsitektur brutalisme yang digagalkan selama tahun 1990an dan diabaikan/dilupakan disamping berada di kawasan pantai Portsmouth dan oleh sebab itu basah, iklim menyebabkan bangunan hancur sehingga sukar diperbaiki. Baja structural dalam beton mulai berkarat menyebabkan pemuaian pada beton dan ada beberapa bagian lainnya, stalaktit kecil mulai tumbuh dipinggiran dinding.

Lawan dari pihak pembongkaran membantah tentang struktur modernisme/brutalisme mengatakan bahwa bangunan tersebut masih dalam masa perbaikan, masih dapat diselamatkan dengan pekerjaan dari perancang yang berbakat dan perencanaan kota jangka panjang. Bagaimanapun pemerintah dan masyarakat umum berpendapat bahwa bangunan tersebut telah rusak arah dan telah menarik perhatian seperti reputasi yang buruk yang pilihan satu-satunya yaitu mengganti bangunan tersebut. Tricorn menjadi subjek dari kekuatan dan keanekaragaman dari perasaan masyarakat yang papan pendapatnya ditempatkan disekitar bangunan tersebut untuk masyarakat menulis pendapatnya.

Thursday, February 7, 2013

MENARA BALFRON DAN KAPEL NOTRE DAME DU HAUT RONCHAMP

Menara Balfron berada di Brownfields.

Menara Balfron merupakan apartemen yang berada di kota London. Merupakan area yang memiliki karakteristik modern dengan ruang-ruang yang berfungsi sebagai kamar tidur dan blok-blok ruangan. Merupakan dua bangunan yang dihubungkan oleh 2 lorong yang pada bagian tengahnya terdapat menara yang berfungsi sebagai core yang berisi lift, CCTV dan fasilitas lainnya. Dua buah bangunan yang dipisahkan ini memberikan kesan anti sosial. Sesuatu yang tidak memiliki hubungan dan tidak bersahabat. Memiliki  balkon jendela-jendela besar, sehingga dapat memandang keindahan kota London.

Kapel Notre-Dame-Du-Haut Ronchamp

Arsitektur Kapel Notre-Dame-Du-Haut Ronchamp cukup controversial, lepas bebas dari bentuk biasa gereja dan kapel yang pernah ada, secara keseluruhan dapat interpretasikan sebagai telungkupan tapak tangan, kapal, merpati, topi Italia bahkan dapat seperti ibu dan anak. Dinding-dinding Kapel tidak ada yang lurus dan tegak seperti lazimnya bangunan pada umumnya, tetapi semuanya merupakan komposisi dari diding meliuk-liuk, berdenah kurva.  
Diantara lengkungan tersebut ada 3 yang membntuk belahan silinder, digunakan untuk kapel lebih kecil. Dindingnya menerus menjulang ke atas membentuk menara.dinding di sebelah barat melengkung seperti huruf j, ujung utara sangat tebal lebih dari 2 m, makin ke selatan semakin tinggi mencuat ke atas juga semakin berkurang tebalnya. Dinding sangat tebal ini diberi jendela besar kecil disusun bebas dalam komposisi seperti pada lukisan abstrak total karya para pelukis De Stijl dari Belanda.
Jendela-jendela dihias dengan kaca berwarna dari lukisan abstrak bertemu religius Katholik, pada waktu mendapat sinar matahari dari luar menjadi dekorasi yang sangat mengesankan. Pada selatan, terdapat semacam teras dimana dibuat sebuah altar, tempat khotbah menghadap ke halaman untuk misa terbuka. Di balik altar terbuka ini terdapat altar dan ruang utam dan nave (ruang umat). Altar dan tempat khotbah, terbuat dari beton yang menyatu dengan bangunan (built- in), demikian pula elemen ruang dalam lainnya termasuk kursi, tempat berlutut dan lain-lainnya. Atap terbuat dari beton bertulang exsposed  melengkung-lengkung berwarna gelap kontras dengan warna dindingnya yang putih. Ruang dalam terbentuk oleh atap, lubang-lubang jendela dala dinding tidak sejajar satu dengan lainnya merupakan bagian dari akustik yang sangat baik.

Wednesday, February 6, 2013

BOSTON CITY HALL DAN MENARA TRELLICK

Boston City Hall

Boston City Hall dibangun pada tahun 1963 – 1968 merupakan suatu bangunan pemerintahan, dengan kontek urban plaza. Bangunan ini didirikan di Boston, Massachusetts map. Design bangunan ini merupakan hasil dari suatu kompetisi yang dimenangkan oleh arsitek Kallman, McKinnell and Knowles Sistem konstruksi yang digunakan adalah beton pracetak. Gaya bangunan ini menggunakan gaya Brutalism yang dapat dilihat dari komposisi yang tidak beraturan dari beton yang vertical dan horizontal pada bagian depan bangunan dan pada kanopi jendela. Bangunan ini terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama digunakan sebagai ruang public. Yang dihubungkan oleh sirkulasi terbuka menggunakan material batu bata, yang dapat juga digunakan sebagai tempat upacara. Tantangan pada design ini bahwa bangunan ini harus mencirikan bangunan monumental yang dihormati.

Menara Trellick

Trellick Menara (1972) berada pada wilayah Keshington Utara,  London. Dirancang oleh Erno goldfinger. Merupakan gedung pencakar langit dengan tinggi 98 m dengan 31 lantai Memiliki 217 ruang (seperti apartemen). Bangunan ini dirancang dengan gaya brutalisme oleh Erno Goldfinger setelah mendapat izin dari Dewan Kota tahun 1960 dan selesa.i tahun 1972. Awalnya ruang tersebut ditempati  oleh orang dari golongan sosial. Kemudian dialihkan pengelolaannya oleh Dewan wilayah Kensington, sehingga terjadi perubahan sosial di dalamnya dan kepemilikan bangunan atau ruang menjadi hak pribadi Gedung ini didesain oleh Erno goldfinger berdasarkan menara Balfron yang lebih dahulu dibuat. Ide bentukan ini berdasarkan hakekat seorang saudara yang saling berhubungan dan saling menghubungkan. Desain bangunan ini membuat tindak kejahatan semakin minim.

Tuesday, February 5, 2013

ARSITEKTUR HIGHTECH

“…Modern architecture cannot be separated from modern life, it’s part of life…” Richard Roger

“…High tech has been described as the second machine aesthetic by aschitecture critic…” Charles Jenks

Suatu yang fungsional dan efisien bukan sekedar artistic ataupun simbolik, bermacam-macam bentuk elemen hi-tech yang diekspose seperti struktur dan utilitas yang transparan, serta bahan metalik sebagai estetis hi-tech architecture. Collin Davies. Pada awalnya istilah hi-tech architecture ditentang oleh para arsitek itu sendiri, karena sebagai sindiran bagi arsitek yang menggabungkan berbagai ragam teknologi kedalam satu system yang disebut sebagai ‘alternative technology’. Ini terjadi awal tahun 70an. Dapat pula berarti jamak, “ high architecture means something different from hi-tech in industry, in industry it means electronic, computer, silicon chip, robot, and the like it. In architecture it means a particular style of building.”

Suatu bangunan yang menggambarkan semangat modern dan teknologi yang ditampilkan dalam bentuk kejujuran strktur, permainan warna, penggunaan teknologi terbaru dalam struktur bangunan, serta mempunyai beberapa keunikan, sehingga ciri hi-tech ini tidak sama dengan cirri lainnya. Hi-tech itu sendiri cirinya memang sama namun dalam penerapannya ke dalam bangunan lebih tampak dipengaruhi oleh arsiteknya serta lingkungan yang ada di sekitarnya.

Karakteristik Arsitektur Hi-Tech

Inside Out Service Exposed, ciri yang sangat dominant dimana struktur dan mechanical berperan sebagai elemen eksterior dalam ornament. Menampilkan kejujuran jaringan service, utilitas untuk dibiarkan terlihat dan didesain untuk berinteraksi dengan struktur.

Colorfull, shiny, metal clad painted in bright color, penggunaan warna cerah plat (merah, hijau, biru, kuning putih) menunjukkan kedinamisan estetika.

Expresive Power of Structure

Specially steel structure, menampilkan struktur yang memberikan kesan kokoh terutama pada materi yang menggunakan baja.

Space and flexibility, ruang yang fleksibilitasnya dipersiapkan untuk area fungsional

Transparency, Layering, Movement, berpijak pada 3 kualitas kewadahan

Transparan- tembus pandang

Layer- perbagian lapisan

Movement- pergerakan

Dari karakteristik tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa arsitektur Hi-Tech memiliki cirri sebagai berikut :

     Karakteristik materialnya didominasi oleh elemen dari bahan logam/metal, dan kaca

     Ekspresi bangunan terlihat jelas

     Bangunan sangat fleksibekl, bisa mengadaptasi lingkungan

     Dapat mengadaptasi berbagai fungsi bangunan.

Dimana konteks arsitektur hi-Tech menghadirkan :

     Konsep bangunan bervisi ke masa yang akan datang (15 tahun mendatang)

     Mencerminkan era teknologi

     Bentuk tidak konvensional, cenderung inivatif

     Penekanan pada ekspresi bangunan tanpa meninggalkan fungsi bangunan

Arsitektur Hi-Tech mengandung beberapa pengertiana sebagai berikut :

Fungsi dan representative

Arsitektur Hi-Tech merupakan symbol kemajuan teknologi industri, mempunyai citra mesin sebagai symbol kemajuan sebagai pengertian fungsional. Fungsi ruang merupakan hal utama dalam Arsitektur Hi-Tech, sebagaimana halnya dalan hangar dan bengkel helicopter maupun garasi dan bengkel kendaraan rescue. Efisiensi dikaitkan pada sirkulaSi didalamnya dan menjadi penekanan utama. Struktur bangunan harus benar-benar mempunyai fungsi, bukan sekedar tempelan saja. Struktur yang diekspose tersebut menjadi estetika fungsional dalam Arsitektur Hi-Tech.

Arsitektur Hi-Tech tidak hanya mementingkan fungsional saja, tetapi juga sebagai representasi atau simbol bangunan.

Fleksibilitas Ruang

Merupakan kemempuan ruang untuk dapat beradaptasi terhadap perubahan, baik secara preseptual maupun fisikal dengan atau tanpa perubahab fisik dalam bangunan, tetap, tanpa merubah bentuk luar bangunan. Penyediaan ruang-ruang service internal, tanpa ada suatu enclosure (ketertutupan) di dalamnya.

Ruang tidak hanya mempunyai fungsi yang tunggal tetapi juga mampu sebagai rung multifungsi. Ketika fungsi berganti, konfigurasi ruang harus dapat merespon dengan baik. Fleksibilitas ruang diukur dan penempatan dan pengalihan partisi. Partisi di sini dapat berarti sebagai elemen permanent, seperti dinding, atap, atau rangka struktur. Penggunaan bentuk yang tidak lengkap dan open ended (akhiran terbuka), sehingga lantai dan elemen struktur lainnya dapat ditambah atau dikurangi tanpa merusak komposisi utama.

Strategi praktis komponen pasang rakit (plug in pod)

Penggunaan komponen plug in, merupakan produk fabrikasi, kemudian dipasang dan dirakit pada bangunan seperti modul toilet, bahkan modul rangka struktur. Hal tersebut dimungkinkan karena kemajuan teknologi dan tuntutan kepraktisan dalam pembuatan bangunan. Komponen plug in pod dapat dilepas dan dipindah, diganti dengan plug in pod yang baru.

Structural Expression

Ekspresi bangunan dicapai melalui eksplorasi teknologi dan pemilihan bentuk struktur dan metrial seperti baja, pipa, kaca sebagai unsure utama bangunan dalam era struktur modern yang menunjukkan ikatan arsitektur dengan teknologi tinggi yang ada sekaligus memiliki fungsi sebagai respon terhadap lingkungan.

Penekanan prinsip Hi-Tech

Pada tahap kajian penekanan aplikasi Arsitektur Hi-Tech ini terdapat batasan-batasan terhadap kajian teori yang yang diterapkan pada proyek bengkel pesawat, yaitu berkaitan dengan fungsi dan representasi ruang. Fungsi yang berkaitan dengan efisiensi pada sirkulasi membutuhkan penggunaan struktur sesuai dengan fungsinya, yaitu jenis kegiatan penyimpana dan bengkel helicopter dan kendaraan rescue dengan alat-alat kerjanya.

Study Preseden

Exhibition Hall by Thomas Herzog Lins (Austria)

Pada eksibisi ini terciptanya ruang yang luas terbentuk karena struktur yang melengkung (steel arch structure) juga pemanfaatan pencahayaan alami dengan dua lapisan pengaman pada unsure transparan yang dihadirkan untuk menghindari efek langsungdari sinar matahari.

Western Morning News Headquarters by Nicholas Grimshaw and Partners Pymouth (England)

Pada bangunan ini karakteristik bentuknya berbentuk kapal dengan penonjolan menara dan rangka lengkung pada sisi yang transparan, juga permainan rangka lengkung yang mempertegas ekspresi struktur yang dihadirkan.

Monday, February 4, 2013

ARSITEKTUR: GEDUNG MPR/DPR INDONESIA

Siapa yang belum pernah liat gedung MPR/DPR Indonesia yang ada di Jakarta? Gedung tersebut merupakan representasi dari wakil rakyat Indonesia yang selalu memikirkan bangsa ini. Namun apakah pernah berfikir, mengapa bangunan diciptakan/didesign seperti itu?

Gedung tersebut pada awal mulanya didirikan dengan tujuan penyelenggaraan CONEFO (Conference of the New Emerging Forces) adalah tempat dari New Emerging Forces. Dibangun tahun 1965 tepatnya 8 Maret 1965yang dicetuskan oleh presiden pertama Indonesia, Soekarna (Bung Karno).

Pada komplek gedung MPR/DPR RI ini memiliki tangga yang tertata secara simetris dari bawah keatas, ini mencitrakan bahwa birokrasi yang terbentuk pada masyarakat indonesia memiliki tahap-tahap yang teratur sesuai dengan tingkatannya. Sehingga keteraturan dari hal ini mewujudkan masyarakat yang teratur pula dan memiliki kepatuhan terhadap birokrasi yang ada. Bentukan lainnya berupa bentukan atap yang simetris terbagi dua dengan bentuk yang menyerupai sayap, menunjukkan 3 hal yang menjadi citra bangunan ini, yaitu yang pertama menunjukan naungannya terhadap masyarakat indonesia yang telah mempercayai para wakilnya yang telah di pilih sebelumnya dan mempunyai tanggung jawab besar didalamnya. Menunjukan bahwa negara Republik  Indonesia ini merupakan negara yang aman bagi siapa saja karena merupakan negara yang aman karena penduduknya dan orang yang berada didalamnya dilindungi oleh undang-undang yang berlaku didalamnya. Yang kedua menunjukkan kesan kemegahan dan keperkasaan dari bangsa Indonesia sebagai bangsa yang besar. Bentukan-bentukan atap yang membentang di kedua sisinya dan bangunan yang terlihat kokoh semakin menunjukan kebesarannya. Yang ketiga dengan bentukan  yang menyerupai sayap ini, dapat mencitrakan bahwa bangsa indonesia pada saat ini telah siap pada tahap tinggal landas karena negara Republik Indonesia merupakan negara berkembang dengan kesiapan dari segi sumber daya manusianya (SDM) dan sumber daya alamnya (SDA) yang melimpah.

Jika dilihat dari kejahuan dengan adanya kolam air mancur sebagai pengantar menuju gedung MPR/DPR RI tersebut menunjukan kesan monumental pada bangunan yang sesuai dengan simbol yang ingin ditimbulkan secara menyeluruh pada bangunan. Pembiasan (warna pelangi) yang timbul dari percikan air yang keluar dari air mancur tersebut, menunjukan bahwa betapa indahnya alam bangsa Indonesia yang terbentang dari sabang sampai dengan merauke.

Jika dilihat dari fungsi bangunan gedung MPR/DPR RI ini, maka dapat diketahui bahwa gedung MPR/DPR RI ini sebagai tempat pembahasan dan pengambilan keputusan secara mufakat yang menyangkut orang banyak di dalamnya. Semua peraturan negara yang telah ditetapkan menjadi undang-undang telah dibahas dan ditetapkan disini, dan yang paling ekstrim terjadi pada tahun 1998, yang pada saat itu demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa berhasil ”menduduki” gedung ini karena gedung MPR/DPR RI ini dipandang sebagai simbol negara indonesia dan mudah untuk disorot oleh masyarakat mancanegara.

Sunday, February 3, 2013

SISTEM AIR BERSIH

Dalam merancang sebuah bangunan tingkat tinggi tidak hanya perlu memikirkan desain, struktural, sistem konstruksi saja, tapi kita perlu memikirkan dan merancang sistem utilitas apa saja yang akan diterapkan pada bangunan tersebut. Jaringan utilitas terdiri dari beberapa jaringan, antara lain : jaringan listrik, jaringan telepon, jaringan fire protection, jaringan  air bersih, jaringan air kotor, jaringan pembuangan sampah, jaringan penangkal petir, jaringan ac dan jaringan transfortasi vertikal.

Perencanaan jaringan utilitas tergantung dari fungsi bangunan tersebut. Untuk bangunan tingkat tinggi seperti perkantoran, perhotelan, ruymah sakit, dan bangunan tingkat tinggi lainnya biasanya menggunakan seluruh jaringan utilitas yang ada. Jaringan air bersih merupakan salah satu jaringan utilitas yang sangat penting untuk direncanakan untuk bangunan tingkat tinggi karena penghuninya memerlukan pengadaan atau penyaluran air dingin, panas ataupun air es dan memiliki sistem pendistribusian yang cukup komplek karena harus mampu mendistribusikan air untuk lantai –lantai atas. Air adalah benda cair yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia, tanpa air manusia tidak akan bisa hidup. Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” air pada dasarnya dipandang dari kebutuhannya dapat dibagi menjadi dua yaitu air bersih dan air kotor.

Air bersih merupakan air jernih dan sehat ( tidak kotor ) yang dapat dikomsunsi dan digunakan untuk keperluan sehari-hari. Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” (Hal : 6) Syarat-syarat fisik air  minum adalah:

a.    Jernih, bersih, tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak mempunyai rasa

b.    Mempunyai suhu kira-kira 10-20 derajat celcius

c.    Memenuhi syarat kesehatan

Kebutuhan Air Bersih

Menurut Dwi Tangoro dalam buku “utilitas bangunan” (Hal : 8) Kebutuhan air bersih dalam bangunan dipergunakan untuk memenuhi yang dipergunakan kepentingan penghuninya ataukeperluan-keperluan lain yang berkaitan dengaan fasilitas bangunan tersebut. Kebutuhan air yang mendasar dibagi sebagai berikut:

1.    keperluan-keperluan :

-    untuk minum, memasak/dimasak

-    untuk keperluan mandi, buang air kecil dan air besar

-    untuk mencuci : cuci pakaian, cuci tangan/badan, cuci peralatan dan cuci perlengkapan, serta

-    untuk proses, seperti industri.

2.    kebutuhan yang sifatnya sirkulasi : air panas, water cooling/AC, dan kolam renang, air mancur/taman.

3.    kebutuhan yang sifatnya tetap : air untuk hidran, dan air untuk sprinkler.

4.    kebutuhan air cadangan yang sifatnyaberkurang karena penguapan.

Kebutuhan air untuk  bangunan tergantung fungsi kegunaan bangunan dan jumlah penghuninya. Untuk mendapatkan jumlah yang besar digunakan sumur pompa dalam (deep well) dengan jumlah debit yang tinggi.

Besar kebutuhan air, khususnya untuk kebutuhan manusia, dihitung rata-rata per-orang per-hari tergantung dari jenis bangunan yang digunakan untuk kegiatan manusia tersebut.

Sistem pendistribusian air bersih antara lain :

1.    Untuk Bangunan 1 lantai

Sistem sambungan langsung dengan PDAM

Sistem penyediaan air dengan sambungan langsung dengan PDAM merupakan sistem penyediaan yang mudah, karena penyaluran air berasal dari penyambungan pipa-pipa besar dalam tanah yang sudah disediakan oleh PDAM dengan pipa-pipa kecil yang dipasang pada tempat-tempat yang ada pada bangunan.

2.  Untuk Bangunan berlantai banyak

a.    Sistem up pipe, yaitu sistem pendistribusian air bersih yang dipompa naik ke lantai atas. Adapun jenis pendistribusian dengan sistem up pipe adalah:

-Sistem distribusi tangki tekan

Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa dan dialirkan  ke tangki bawah (resevoir ), kemudian untuk mengalirkan air ke lantai-lantai atas pada bangunan bertingkat, air dipompa keatas dengan bantuan tangki tekan.

-Sistem distribusi tanpa reservoir bawah

Sistem ini memiliki sistem pengaliran yang sama dengan sistem distribusii tangki tekan, hanya saja pada sistem ini air yang diperlukan tidak ditampung terlebih dahulu pada tangki bawah atau (resevoir bawah).

Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa langsung dari sumber air   (PAM atau sumur) kemudian air  dialirkan ke tempat-tempat yang memerlukan pada bangunan, untuk lantai bawah dapat dialirkan tanpa melewati pompa sedangkan pendistribusian air untuk lantai atas menggunakan pompa.

b.    Sistem Down pipe, yaitu sistem pendistribusian air bersih dari tempat penampungan ( tangki ) air yang diletakkan pada atap bangunan, kemudian air didistribusikan turun menuju lantai-lantai bangunan melalui pipa. Adapun jenis pendistribusian dengan sistem up pipe adalah

-Sistem tangki atas, adalah sistem pendistribusian air menggunakan tangki atas sebagai penampung air yang dipompa dari sumber air untuk didistribusikan kelantai-lantai bangunan. Sistem pengaliran air :

Air yang diperlukan dipompa naik menggunakan pompa dan diteruskan pada tangki  di atas bangunan.  Kemudian dari tangki, air dialirkan ketempat-tempat yang memerlukan, dengan menggunakan sistem gravitasi/ diturunkan secara langsung.

Saturday, February 2, 2013

ARSITEK DUNIA: LOUIS I. KHAN

Salah satu arsitek terkenal dunia yang berpengaruh pada pertengahan abad ke-20, Louis I Kahn berasal dari Philadelphia, dan memulai pengalamannya sebagai guru dan praktisi yang berlanjut sampai mempengaruhi bagian komunitas arsitektur abad ke-21. Kahn lahir di Estonia, putra dari Bertha Mendelson dan Leopold Kahn dan berimigrasi ke Philadelphia tahun 1906. Seperti orang-orang seusianya, Kahn memulai belajar arsitektur pada Central High School dan satu kelas bersama Norman N. Rice dan melanjutkan pendidikan arsitekturnya di Universitas of Pennsylvania. Kahn mendapatkan B.Arch ditahun 1924, memenangkan medali perunggu di Artur Spayd Brooke Memorial Prize dengan rekannya Paul P. Cret sebagai pengkritik studionya.
    Ketika ia masih menjadi mahasiswa, Kahn telah bekerja di kantor kota sebagai ‘draftman’ musim panas bersama Hoffman-Henon Co. untuk orang yang mempekerjakannya di tahun 1921 dan Hewitt & Ash sementara ia masih bekerja. Setelah menamatkan kuliahnya Kahn bekerja di The Office of City Architect, John Molitor, sebagai seorang draftman yang berpengalaman (walaupun disitu telah mempekerjakan Rice, ia bekerja merancang bangunan Sesquicentennial building ditahun 1926. Kahn kemudian kembali dipanggil pada posisinya sebagai ‘chief designer’ pada kantor Molitor, tetapi posisi ini sebenarnya telah diisi oleh W.J.Stutpen. Ia meninggalkan kantor Molitor tak lama setelah ia menyelesaikan proyek gedung pameran dan bergabung pada Pratice of Theater Designer.
    Tahun 1928, Kahn pergi menuju eropa untuk berkeliling melihat arsitektur yang ada disana, dia belajar dari jauh dan mengasah kemampuannya sebagai seorang ‘renderer’. Dia berjalan dari utara eropa menuju Italia, mengunjungi Norman Rice di Paris tetapi tidak tertarik dengan ekspresi partikularnya Le Corbusier ketika Norman Rice mempekerjakannya.
    Kahn kembali ke Philadelphia di tahun 1929. Janda dari Esther, Nee Israeli, yang kemudian dipanggil, bersama-sama membuat rencana sebelum kedatangannya untuk membangun hubungan bermitra dengan arsitek lainnya yang telah meninggal sebelum Kahn kembali ke kotanya. Dia teringat kembali pada beberapa arsitek, Sydney C. Jelinek di Central High School, University of Pennsylvania dan Willyam H. Lee yang belum meninggal sampai tahun 1979. Kahn tidak pernah menjalin hubungan mitra dengan yang lain sampai ia kembali walaupun begitu ia pernah bekerja di Cret office sebagai desainer, turut serta juga dalam proyek Folger Shakespere Library. Sementara ia bekerja, Kahn tetap menikah tahun 1930. Cret tidak dapat mempertahankan Kahn untuk tetap bekerja padanya tetapi tetap membantunya mencari posisi yang tepat bagi Kahn sebagai desainer pada Zantzinger, Borie & Medary pada akhir tahun itu.
    Dia bekerja di kantor tersebut sampai awal 1932, ikut serta dalam proyek gedung The U.S. Department of Justice di Washington D.C. Diawal tahun 1932 Kahn dan Dominique Berninger membentuk sebuah wadah perkumpulan yang penting untuk arsitektur modern di Philladelphia, Arsitektural Research Group (ARG). Para anggota dari asosiasi bebas tersebut tertarik pada kedua perkembangan sosial masyarakat dan perincian gaya baru dari desainer-desainer eropa. Sepanjang proyek mereka belum dibangun yang direncanakan bagi rumah tinggal di presentasikan kepada Public Works Administration. Salah satu dari anggota ARG telah menjadi Solis Kopelan yang telah dibentuk oleh Kahn. Esther Kahn kemudian kembali memperhitungkan pada sejarahwan David B. Brownlee yang Kahn & Kopelan telah bangun untuk mengejar pekerjaan proyek yang komersil.
Saat ARG dibubarkan tahun 1933, kemajuan grup perumahan akan mengingatkan pada inti dari pekerjaan Kahn di tahun 1950 kemudian. Proyek-proyek ini diselesaikan oleh asosiasi dengan beberapa rekan lainnya dari arsitek Philadelphia termasuk Kenneth M. Day.
    Setelah pembubaran ARG, Kahn bekerja pada The Philadelphia City Planing Commision sebagai kepala pekerja. Dia kemudian bekerja di Federal Goverment’s Resettlement Administration, dan telah menjadi konsultan di The Philadelphia Housing Authority.
    Kahn memulai karier mengajarnya di Yale University tahun 1947. Di tahun 1950 dia dinominasikan pada American Academy di Roma dan menghabiskan 9 bulan berharganya untuk berkeliling eropa, mengumpulkan beberapa pelajaran penting tentang monumental, pencahayaan dan bentuk dari beberapa bangunan lama/bersejarah serta sitenya.
    Ketika kembali, ia menerima posisi penting pada Yale Art Galery, ia mendapat beberapa pengaruh dari Howe, orang yang telah menerima posisi sebagai Dekan di Yale Art Galery pada tahun 1950. Di tahun 1955, Kahn kembali ke University Of Pennsilvania sebagai pengajar/dosen dan juga sebagai desainer pada The Alfred Newtown Richards Medical Laboratories, dengan pendekatan pengenalan sebagai penunjuk modern dengan pernyataan yang minimalis dari pengaruh International Style berupa ruang umum dan besi berbentuk prisma dan kaca besar. Ini merupakan Aliran modern yang baru yang kemudian diterapkan di The Philadelphia School dengan Kahn sebagai pelopornya.